renitanaka
renitanaka | Sightseeing
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia | City Trip
9.21 K1

Berkunjung ke Desa Budaya Pampang Dayak Kenyah

pampang daya kenyah

 Budaya yang masih kental suku dayak ini membuat liburan anda lebih mengasyikan lohh...
What to Do

 

Desa Budaya Pampang terletak di daerah “sei siring” yang termasuk dalam wilayah Samarinda, Kalimantan Timur. Pampang merupakan kawasan wisata adat dayak yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya kota Samarinda yang ramai dengan pengunjung dalam negeri maupun luar negeri.

Bagi anda yang belum tau sejarah suku Dayak disini saya bagi info sekilas tentang Suku Dayak arti kata “Dayak” itu berarti orang yang berasal dari pedalaman atau orang yang tinggal di gunung maupun hutan. Oleh karena itu, orang Dayak berarti orang gunung atau orang pedalaman. Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari masyarakat pada jaman dahulu, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak pulau kalimantan itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci dan bersih atau disebutkan “Ancak/Kalangkang” ). Namun, berdasarkan catatan sejarah, semua suku yang berada di Indonesia berasal dari ras austronesia yang berasal dari dataran Cina sekitar 3500-1500 SM.

 

Apa saja sih yang bisa di lakukan saat berkunjung ke tempat ini? Nahh sebelum anda menikmati wisata budaya di sini, anda di haruskan membeli tiket seharga Rp 15.000 dengan begitu anda dapat menyaksikan serangkaian pertunjukkan tari yang digelar di Lamin Kampung atau Rumah Adat Suku Dayak, Pertunjukan tari ini di mulai pukul 14.00 WITA sampai selesai. Pertunjukan tari ini unik dan asik loh karena ada 7 tarian yang sangat menghibur dan menambah pengetahuan anda di antaranya yaitu :

  1. Tari Nyelama Sakai, Tarian ini mejadi pembuka dan ucapan selamat datang untuk para pengunjung yang sudah datang di Desa Budaya Pampang Dayak Kenyah.
     
  2. Tari Anyam Tali, tari yang satu ini menggambarkan suku Dayak yang terdiri dari bermacam-macam suku. Namun, dengan adanya perbedaan ini mereka tetap saling menghormati dan bersahabat. Di atas simpul tali, terdapat patung burung Enggang yang menggambarkan seorang pemimpin.
  3. Tari Hudog adalah tarian untuk mengusir hama agar hasil yang didapat maksimal pada musim panen.
  4. Tari Enggang ini menceritakan tentang perpindahan masyarakat Suku Dayak dari satu tempat ke tempat lainnya. Tarian ini memiliki gerakan yang cantik, anggun dan di tambah dengan alunan musik khas Suku Dayak Kenyah yang mengalun dengan irama yang sangat indah membuat semua orang kagum akan penarinya dan nyaman saat mendengar alunan musiknya yang merdu.
  5. Tari Pampaga disini penari memainkan bilah-bilah bambu yang menimbulkan suara yang berirama, sedangkan penari yang lain menari di atas bambu-bambu. Makin lama irama bamboo ini terdengar makin cepat, membuat para penari juga harus mempercepat langkahnya saat menari di atas bambu-bambu itu agar kakinya tak terjepit, Setelah penampilan para penari Pampaga, pembawa acara memberikan kesempatan bagi para tamu untuk mencoba menari Pampaga bersama para penari. pengunjung disini sangat tertarik dengan tarian tersebut dan mencoba ikut menari tari Pampaga, Rasa takut ketika harus melompati bilah-bilah bambu dengan irama yang semakin lama semakin cepat justru menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung yang belum pernah mencobannya sungguh tarian yang satu ini sangatlah mengasyikkan.
  6. Tari berburu juga tidak kalah seru lohh, penari disini membawa Mandau dan tameng sambil menari dan berteriak. Tari berburu bercerita tentang sekelompok laki laki dayak yang sedang berburu.
  7. Tari terakhir yang ditampilkan adalah Tari Leleng. Tari ini merupakan ucapan selamat berpisah yang ditarikan oleh semua para penari yang telah tampil. Para penari juga akan mengajak para pengunjung untuk ikut menari bersama.

Disini pengunjung di perbolehkan berfoto bersama dengan ibu-ibu bertelinga panjang ataupun dengan para tetua suku. Namun, untuk bisa berfoto bersama mereka Anda perlu membayar sekitar Rp 25.000 untuk 1 sampai 3 kali jepret.

Disini anda bisa merasakan menjadi seorang suku Dayak yaitu dengan berfoto pakaian khas Suku Dayak Kenyah Cukup dengan membayar sewa Rp 25.000 per pakaian Anda sudah bisa bergaya ala Suku Dayak dan bisa di simpan di memory hp anda mau pun kamera anda pasti di jamin deh keren abiss.

Nahh setelah puas menikmati tari khas Suku Dayak Kenyah, saatnya beli oleh-oleh, disini terdapat Cinderamata yang ditawarkan berupa gelang akar bahar, gelang manik-manik dan berbagai gelang batu, tas anyaman, topi adat, kalung gigi beruang, kalung gigi babi, dan berbagai jenis cinderamata lainnya yang menarik semua ini dapat dibeli di Rumah Lamin.

 

Selain itu disini anda bisa melihat rumah-rumah penduduk dan disini juga terdapat rumah-rumah yang masih menganut budaya dayak yang kental, itu semua terlihat dari ukiran pada rumah mereka. Saat memasuki rumah lamin, anda akan bertemu dengan kepala pengelola rumah lamin dan mengharuskan setiap rombongan pengunjung mengisi buku tamu. Biaya yang dikenakan untuk memasuki rumah lamin ini adalah sebesar Rp 25.000 / rombongan.

Saat anda berkunjung ke tempat ini jangan bingung ya jika anda mendapati masyarakat yang memiliki telinga panjang nah di kalangan masyarakat Dayak Kayan, pemanjangan cuping daun telinga ini biasanya menggunakan pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang atau berbentuk gasing ukuran kecil. Dengan pemberat ini daun telinga akan terus memanjang hingga beberapa sentimeter. Di beberapa daerah, telinga cuping panjang digunakan sebagai identitas yang menunjukkan umur seseorang. Begitu bayi lahir, ujung telinganya diberi manik-manik yang cukup berat. Jumlah manik-manik yang menempel di telinganya akan bertambah satu untuk setiap tahun.

 

Ayo Berkunjung keDesa Budaya Pampang Dayak Kenyahdi sini anda akan menambah pengalaman traveling yang tidak terlupakan Karena budayanya yang masih melekat dengan anda berkunjung disini bukan hanya asik, seru, tetapi disini anda akan menambah wawasan dan pengetahuan lebih dengan suku Dayak.

     

How to Get There

Berkunjung ke Desa Budaya Pampang. Sebuah perkampungan Suku Dayak Kenyah yang berjarak sekitar 23,8 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur atau sekitar 51 menit perjalanan.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda yang mencari refrensi Berkunjung ke Desa Budaya Pampang Dayak Kenyah.

Tips and Trick pampang daya kenyah

  1. Bawa Kamera dan baterai kamera yang cukup karena akan banyak spot foto yang bisa di ambil disana.
  2. Bawa snack dan air minum secukupnya - Biasanya rombongan akan dikenakan biaya tambahan lagi sebesar Rp20.000, sebaiknya melakukan tawar menawar sebelum membayar.
  3. Mengetahui dan Memahami adat istiadat suku Dayak, karena suku dayak itu masih kuat sekali memegang Adat istiadatnya anda harus tau adat istiadat apa yang wajib anda ketahui demi kelancaran ngetrip anda. Memahami adat dayak ...dan jaga lah sopan, dan santun saat berada disini.
  4. Jangan buang sampah sembarangan ( Keep It Clean Make It Green )
  5. Dan tips terakhir dari saya sebaiknya jika sobat berkunjung ke pedalaman kalimantan jangan banyak menolak pemberian orang dayak secara kasar atau gimanaaa gitu ...Mereka akan merasa tersinggung jika anda kebanyakan nolak pemberian mereka. KECUALI MEREKA MEMBERIKAN MAKANAN HARAM (Untuk anda yang beragama Islam). Tolak saja dengan lembut dan jelaskan bahwa makanan itu tidak boleh menurut ajaran agama anda, mereka ngerti kok.
  6.  Berikut review yang saya bisa berikan , kalau pun ada yang kurang atau perlu ditambahkan bisa di comment , trims

     

    Disini saya ada video mengenai “Desa Budaya Pampang Dayak Kenyah” yang membuat anda penasaran dengan budayanya dan harus anda kunjungi, Anda penasaran???

    Klik disini -> 

                        

    *Picture that I use in Review is not mine , i take it from google , thank you.

SUGGESTED PARADISE
No data
SUGGESTED CULINARY
No data