Jehan
Jehan | Tourist
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia | halal
2.97 K21

Patdua Eatery, Sudut Nyaman dengan Menu Enak yang Siap Menemanimu

Klu untuk tempat ini: tempat nyaman dan menu enak! Pas banget dijadiin space nongkrong rame-rame atau nugas sendirian setiap saat.
Post Content

Setelah lama tidak menginjakkan kaki di kota Surabaya, sepertinya ini menjadi pengalaman pertamaku pasca pandemi mereda tuk mengunjungi sebuah space nongkrong di Surabaya.

Kemarin bersama seorang teman mampir ke sebuah eatery place yang letaknya ada di Surabaya bagian timur. Nama tempatnya Patdua Eatery, lokasi ada di jalan Rungkut Madya 203, Surabaya.

Menurut aku, lokasi dari Patdua eatery ini cukup strategis loh, karena memang pas banget berada di seberang kampus UPN. Jadi untuk siapa pun yang tidak begitu paham dengan lokasi di Surabaya seperti aku, ku rasa tidak akan kesulitan untuk sampai di Patdua Eatery ini. Terlebih titik di Google Maps mereka juga tepat.

Mengenal Patdua Eatery, sebuah nama untuk ruang yang unik

Saat mendengar namanya, aku sempat mengira kata Patdua eatery itu diambil dari bahasa Thailand, haha. Ternyata setelah mencari tahu, dugaanku salah.

Patdua Eatery, merupakan akronim dari angka empat dan dua. Patdua menjadi penanda untuk 4 orang yang memiliki tempat ini. Dimana keempat owner dari Patdua itu adalah dua saudara yang telah memiliki pasangan masing-masing.

Untuk angka 2  dipilih sebagai penanda kedua orang tua dari saudara tersebut. Cukup manis sekali bukan Patdua Eatery memiliki makna yang lekat dengan kekeluargaan. Tidak hanya itu saja, angka 4 dan 2 juga menjadi nomor dari rumah kedua saudara dibalik Patdua Eatery.

Room space dengan gaya semi industrial minimalis

Sesampainya di lokasi, kami segera memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang disediakan. Lokasi parkiran terlihat cukup ramai, tapi syukurnya petugas parkir yang ada di sana cukup sigap dan ramah untuk membantu kami mendapatkan tempat yang pas untuk memarkirkan kendaraan kami.

Note: Sebelum lanjut bahas Patdua Eatery, untuk memudahkan review kali ini aku akan membagi Patdua Eatery ke dalam tiga sudut ruangan ya. 

Sudut I Patdua Eatery

patdua eatery

Seketika saat memasuki eatery place di ruang pertamanya ini, aku menangkap kesan yang nyaman. Ruangan paling depan di Patdua eatery ini memiliki beberapa meja dengan jarak yang cukup oke banget, dimana meja yang satu dengan lainnya tidak terlalu dekat.

Menurutku, ruang publik seperti kafe atau restoran yang paling pas itu ya yang memberi jarak antar meja pengunjungnya. Tentu agar tidak menggangu dan dapat menjaga kenyamanan satu sama lain.

Menurut aku, ruang pertama dari Patdua Eatery ini sangat cocok untuk siapapun yang ingin berkumpul dengan suasana yang cukup tenang tapi tidak terlalu sepi juga. 

Sudut II Patdua Eatery


Memasuki bagian Patdua Eatery lebih dalam, kami disambut dengan sebuah sapaan ramah dari para pegawai yang sedang berjaga saat itu. Seketika kami diarahkan untuk ke tempat pemesanan menu yang ada di Patdua Eatery. Nah di ruangan kedua ini, konsep rungan dengan tema industrial dari Patdua Eatery semakin terlihat.

Di sudut kedua ini terlihat ruang dengan gaya food court menggunakan konsep open kitchen. Jadi setiap pengunjung bisa melihat bagaimana menu pesanan mereka diproses oleh para tenant.

Ada beberapa tenant yang mengitari sisi sebelah kanan, saat itu aku melihat 6 tenant di Patdua Eatery. Sedangkan sisi lainnya dipenuhi dengan kursi dan meja untuk para pengunjung.

Patdua Eatery menyediakan tenant yang memiliki menu cukup variatif. Jadi pengunjung yang datang kemari akan mendapat banyak pilihan menu untuk dipilih sesuai keinginan. Tenant yang ada di sana Oishii Japan Food; Barat- Bakmie Rakyat; Nasi Kulit Songir- Sopo Ngiro; Naira Seblak; Burgermoe; dan menu milik Patdua Eatery.

Saat memperhatikan lebih detail ruang Patdua Eatery ini, rupanya mereka mengaktifkan konsep mezzanine yang menjadi penanda desain interior industrial juga loh. sebuah lantai tambahan yang dibangun untuk menambahkan ruang dengan space yang lebih kecil.



Menurut aku, konsep dari ruang kedua di Patdua Eatery ini cukup menarik. Jika pengunjung ingin bersantai untuk nongkrong dengan suasana yang sangat santai, maka sisi dari ruang kedua ini sangat cocok. Tempatnya yang luas, dengan penerangan yang baik dan suasana khas food court semakin membuat Patdua Eatery pas dijadikan tempat untuk bersantai.

Oh ya, di sudut ini juga ada fasilitas kamar mandi dan musala untuk para pengunjung yang membutuhkannya.



Sudut III Patdua Eatery


Beranjak ke sisi ruang lainnya, ada sebuah ruangan indoor, yang terletak diantara sisi ruang pertama dan kedua. Saat memasuki ruang ketiga ini, aku merasa sangat nyaman karena tempatnya sangat pas untukku yang menyukai suasana tenang.

Berbeda dari dua ruang sebelumnya, di ruang ke tiga Patdua Eatery ini memiliki konsep ruang dengan dekorasi yang cenderung minimalis. Menurutku, ruangan ini sangat cocok untuk siapa saja yang ingin mencari space dengan konsern suasana lebih tenang, entah untuk berkonsentrasi mengerjakan tugas, kerjaan atau sekadar berkumpul dengan suasana yang tidak begitu ramai.

Patdua Eatery: Beragam menu dengan rasa ENAK!

Sembari menunggu pesanan datang, kami berdua memutuskan untuk menunggunya di ruang indoor Patdua Eatery. Hari ini kami berdua mencoba menu andalan dari tenant yang ada di Patdua Eatery.

Bakmie Ayam Jamur (Bakmie Rakyat – Patdua Eatery)



Favorit banget nih, tiap kali makan bakmie paling enak itu emang pakai toping jamur. Pas banget menu ini menjadi salah satu menu andalan dari tenant Barat- Bakmie rakyat yang ada di Patdua Eatery.

Tidak butuh waktu lama menunggu makanan dihidangkan di meja setelah dipesan. Sekitar 10 menit, makanan satu persatu mulai datang. Dari tampilannya, bakmie ayam jamur cukup menggoda.

Awalnya aku kira topping dari bakmie yang satu ini tidak terlalu banyak, dan porsinya pun tidak begitu besar. Ternyata saat dia dihidangkan dihadapanku, terkaanku salah.

Semangkok bakmie ayam jamur ini memiliki porsi yang cukup besar dengan toping yang melimpah. Tidak pakai lama, aku segera mencoba suapan pertama.
Saat pertama kali menggigit bakmie ini, aku merasakan tekstur kenyal yang khas dari tipe mie karet. Buat aku, tekstur kenyal dari mie yang pas itu sangat penting! Jadi bakmie ayam jamur milik Bakmi Rakyat ini harus dicoba untuk pecinta tektur mie karet seperti aku.
Rasa dari bakmie ini gurih dengan after taste yang cukup clean di lidah. Tentu saja, rasa yang clean dari makanan tidak akan membuat siapapun cepat merasa bosan. Justru makin buat ingin nambah..tapi porsi gedenya uda sangat mengenyangkan sih.
Harga bakmie ayam jamur: Rp25.000

Nasi paru kulit (Nasi Kulit Songir - Patdua Eatery)



Menu yang satu ini sangat rekomen untuk yang ingin makanan berat dan pecinta nasi. Siapa yang disini seperti aku, jika tidak makan nasi maka itu belum bisa disebut makan? Haha.
Dari tampilannya sangat terlihat sederhana ya, tapi aku memiliki list sendiri untuk menilai sebuah makanan. Untuk menu hidangan seperti nasi dengan jeroan ini, poin pertama agar bisa kurasa enak, yakni jeroan tidak boleh amis. Katakan tidak pada amis!
Dan ternyata tidak salah aku mencoba makanan dari tenant nasi kulit Songir ini. Mereka berhasil membuat kulit dan paru tidak terasa amis, selamat!

Poin kedua jeroan harus dimasak dengan tingkat kematangan yang pas, agar tidak alot atau keras saat digigit. Pernah gak sih makan kulit atau jeroa, pas digigit butuh usaha lebih banget?
Nah lagi-lagi Songir tidak melakukan kesalahan itu, meskipun tampilannya terlihat kering, tekstur paru dan kulit yang mereka punya sangat empuk pas digigit.
Harga nasi paru kulit: Rp24.000

Cheese burger (Burgermoe- Patdua Eatery)



Jujur aku sangat sulit menyukai menu burger dengan merk apa saja. Entah kenapa jika di deretan sebuah menu makanan tertulis burger maka itu akan menjadi pilihan terakhirku. Tapi tumben banget, saat cheese burger ini dihidangkan, aku tidak bisa menahan rasa penasaran dari aroma wangi smooky yang tercium dari burger ini.

Plating dari cheese burger ini biasa saja bahkan menurutku sedikit kurang menarik. Tapi, lagi-lagi metafora idiom dari don’t judge book by it’s cover sepertinya berlaku untuk menu dari Burgermoe yang satu ini.

Sungguh, aroma smoky dari cheese burger, bisa mendapatkan perhatianku dengan cepat.

Segera setelah gigitan pertama masuk, hmm...rasa saus yang menjadi pengunci rasa cheese burger ini melumer dimulut dengan aroma smoky yang menggodaku tadi. Benar saja, perpaduan rasa dari beef patty dengan irisan yang cukup tebal ditambah dengan keju, irisan bawang bombay, dan pickles di dalamnya sangat spesial.

Aku cukup terkesan dengan cheese burger dari Burgermoe karena tampilannya yang sederhana memberi rasa yang jauh dari kata sederhana, enak!

Harga Cheese Burger: Rp33.000

Salmon mentai roll (Oishii Japan Food – Patdua Eatery)



Sebagai pecinta sushi, maka aku tidak boleh melewatkan menu yang satu ini dong. Salmon mentai roll ala Oishii Japan Food ini jadi salah satu menu terbaik dari mereka. Tampilannya tidak jauh dari penampakan sushi pada umumnya.

Namun saat mencoba salmon mentai roll ini ke dalam mulut, rasa yang pas dari setiap gulungannya tidak akan menjadi menu yang salah untuk dicoba dan dipesan.

Poin penting dari rasa sushi adalah kualitas bahan yang digunakan, dan saat aku memakannya, aku yakin siapapun akan sepakat kalau bahan yang digunakan salmon mentai roll ini memiliki kualitas yang segar.

Harga Salmon mentai roll: Rp35.000

Seblak bakso (Naira seblak – Patdua Eatery)



Siapa pecinta seblak di sini? Jajanan khas Jawa Barat ini seakan menjadi makanan yang tidak akan pernah membosankan untuk dimakan. Beruntung sekali bertemu dengan Naira seblak di Patdua Eatery.

Menurut aku, jenis makanan seperti seblak ini sangat pas sebagai salah satu menu di Patdua Eatery, melihat letak dari Patdua Eatery yang sangat strategis untuk para kalangan muda-mudi.

Dari tampilannya, seblak bakso milik Naira ini cukup menggoda, karena memiliki varian topping yang beragam, dan porsinya cukup besar untuk sebuah seblak dengan harga yang relatif murah.

Menurut aku setelah mencicipinya, seblak bakso ini dimasak dengan formulasi bumbu yang sangat pas banget, rasa manis dan asin dikombinasikan dengan oke hingga menciptakan rasa gurih yang mantap.

Selain itu, bahan kencur yang menjadi rempah utama atau syarat menu seblak ini dibuat, cukup terasa di lidah meski bukan rasa yang begitu kuat. Justru aku tidak begitu menyukai rasa kuat dari kencur jika terlalu dominan, karena bisa membuat rasa eneg juga after taste-nya biasanya akan terasa sedikit pahit.

Level kepedasan yang aku pilih kemarin, ada di level paling dasar, yakni level 1. Dan menurut aku, rasa pedasnya cukup oke di level 1 tersebut. Untuk pecinta pedas mungkin bisa mencoba memesan level 5 sebagai rasa terpedas dari Naira seblak.

Harga seblak bakso: Rp18.000

Kopi susu Patdua (Patdua Eatery)



Nah untuk menu minuman yang tersedia dibuat khusus oleh Patdua Eatery sendiri. Patdua Eatery menyediakan menu andalan coffee dan non-coffee. Pilihanku jatuh kepada kopi susu Patdua sebagai signature kopi.

Minuman yang ada di Patdua disajikan dengan menggunakan gelas plastik. Sebenarnya aku sedikit terganggu dengan penggunaan bahan plastik sebagai wadah sajian makanan atau minuman. Mungkin memang kesannya lebih praktis ya, tapi tidak cukup oke jika dibandingkan dengan dampak atau bahkan dari tampilannya juga kurang cakep.

Oke balik ke bagaimana rasa dari kedua minuman signature ini. Susu kopi Patdua memiliki rasa yang cukup creamy. Rasa espresso dari susu kopi Patdua ini tidak begitu kuat, tapi masih tetap terasa. Selain itu kopi susu Patdua ini memiliki rasa manis yang pas, di mana tidak manis berlebihan dan tidak hambar juga.

Kebetulan aku tipikal orang yang lebih suka dengan basic kopi. Tapi, sejauh pengalaman mencoba dan merasakan menu kopi yang dikombinasikan dengan bahan lainnya, menurut aku kopi susu Patdua termasuk enak.

Harga Kopi susu Patdua: Rp25.000

Lychee summer (Patdua Eatery)

Untuk menu signature non-coffee nya, aku mencoba lyche summer. Saat lychee summer masuk ke dalam mulut, sensasi segar langsung terasa. Perpaduan rasa dari buah lychee dan soda dikombinasikan dengan pas. Rasa manisnya pun tidak begitu menganggu.
Menurut aku minuman ini sangat cocok menjadi pilihan untuk yang ingin mendapat kesegaran sebagai penghilang dahaga atau melepas rasa setelah menyantap makanan dari Patdua Eatery.
Harga Lychee Summer: Rp 25.000

Secara keseluruhan Patdua Eatery bisa menjadi rekomendasi tempat berkumpul beramai-ramai bersama tema, atau keluarga. Tempatnya yang cukup luas dan beberapa ruang dengan model yang berbeda semakin membuat pengunjung merasa nyaman dengan pilihan yang ada. Tidak hanya itu, menu beragam dari tenant yang ada di Patdua Eatery ini juga tidak akan membuat bosan pengunjung.

Oiya, berikut menu-menu tenant yang ada di Patdua Eatery.

menu patdua eatery


menu naira seblak


menu oishii japan food

menu nasi kulit songir


menu barat

 


menu burgermoe

Opening Hours
- Senin-Jumat: 10.00-22.00 WIB - Sabtu&Minggu: 07.00-22.00 WIB
SUGGESTED PARADISE
No data
SUGGESTED CULINARY
No data